Minggu, 26 Januari 2014

BERBAHAGIALAH !!



Jangan pernah mengharapkan kesempurnaan..
Kapan Anda mengharapkan kesempurnaan,
maka Anda tidak akan pernah bahagia

dan Anda tidak akan pernah puas
karena Anda mengharapkan kemustahilan..

Ingatlah bahwasannya kesempurnaan menanti Anda di akhirat kelak..
Allah yang menyediakan kesempurnaan..
Allah sengaja menjadikan kenikmatan dunia tidak sempurna,
agar seorang mukmin senantiasa rindu untuk meraih kesempurnaan di akhirat kelak

http://www.youtube.com/watch?v=XQwYxhJfDzw

Tinggalkan metode "Studi Banding"



Diantara perkara yang sangat menyakitkan seorang suami adalah jika istrinya membanding-bandingkan dirinya dengan lelaki lain, atau dengan suami orang lain !!!. Apalagi jika pembandingan tersebut dimaksudkan untuk menyalahkan atau merendahkan dan menjatuhkan sang suami.

Bisa jadi perbandingan tersebut dari sisi ketampanan, atau perawakan tubuh, atau harta dan kekayaan, atau dari sisi perhatian dan lain sebagainya … Secara naluri hal ini tentu sangat dibenci oleh sang suami yang merasa direndahkan oleh istrinya. Dan hal ini termasuk perkara yang sangat memicu perceraian.

Demikian juga sebaliknya seorang istri terlebih lagi sangat sakit hatinya jika sang suami membanding-bandingkan dirinya dengan wanita lain, apalagi istri orang lain. Sungguh pilu dan tersayat-sayat hatinya.

Karenanya jika seseorang ingin menegur kesalahan atau kekurangan yang ada pada pasangannya, maka janganlah teguran tersebut dengan metode "studi banding" akan tetapi dengan cara yang lain…

http://firanda.com/index.php/artikel/599-jurus-jurus-melanggengkan-keharmonisan-pasutri

Sabtu, 25 Januari 2014

Untuk Facebookers, Handphoners, Whatsappers, Gamers, saya dan juga semuanya

Sungguh kasihan para istri yang kesehariannya tak lepas dari HP.

Bangun tidur buka HP.
Sampai anak mau sekolah minta dibukain baju pun diomeli, "Kamu kan sudah besar, belajar buka baju sendiri dong..."

Sampai anak mau sarapan, yang buatkan malah neneknya. Ibunya asik ketik-ketik HP.

Ada pula yang mengerjakan kewajibannya namun sambil otak-atik HP. 1X suapin anak, langsung pegang gadget, suapin anak lagi, gadget lagi, sebentar-sebentar gadget.

Tiap pagi, siang, sore, malam, sebelum tidur, pasti tidak jauh-jauh dari HP. Sekedar melirik atau mengetik-ngetik.

Nikmatnya terbuai oleh HP.

Entah aplikasi macam apa yang ia gunakan, entah BBM, WA, FB, Twitter, entahlah...

Tak ada sepi-sepinya HP itu..

Tak bisa jauh dari gadget..

Berbagai alasan yang menyatakan berat hati tuk melepasnya..

Subhanallaah..

Keasyikan chatting dengan teman-teman membuat dirinya ketagihan..
Sampai sedih dan TAK TAHAN bila diri berlama-lama berlepas diri dari gadgetnya..

Fenomena Gadget Zaman Sekarang, tak hanya dirasakan para istri, anak-anak pun juga KERANJINGAN main game di usia dini mereka. Gadget justru hal yang lumrah, pengganti mainan rumah-rumahan, boneka, mobil-mobilan, mainan balok, dll. 

Anak dibiasakan memegang gadget secara puas, bila tidak dibatasi, anak yang sekolah di pesantren pun liburannya justru lari ke game online di komputer! Dilarang, marah-marah...

Ada lagi, anak di ajak bicara sama orang tuanya malah asik tetep otak-atik gadgetnya, mulut menanggapi orang tua tapi mata-tangan-badan tetep fokus pada gadget nya. ~_~

Sungguh, gadget telah merajai waktu insan zaman sekarang...

Sedikit-sedikit HP,
Sedikit-sedikit update status,
Sedikit-sedikit komputer,
Sebentar-sedikit main game,
Sebentar-sedikit chatting,

Seolah layarnya aktif NON STOP bahkan seperti minum obat dokter 3-4 kali sehari atau 5-6 kali sehari.

Alhamdulillaah, jika isinya bermanfaat. Namun kadang, yang isinya bermanfaat pula juga bisa terkena rayuan syaithan hingga melalaikan kewajiban yang lain, kewajiban sbg pelajar/mahasiswa utk fokus belajar, kewajiban sbg istri/suami, kewajiban sbg anak dll.

Kadangkala rasa penasaran ingin melihat-melihat sesuatu dalam gadgetnya kadangkala mendatangkan kerusakan bagi dirinya, mata pegal bahkan sampai minus, tangan-leher pegal ngetik-ngetik, waktu yang dikiranya terasa 1 jam tak tahunya sudah 5 jam.

Terkadang diselipi dengan dzikir yang khusyuk, "katanya", sungguh tidak akan pernah bersatu dalam satu hati antara kekhusyukan dengan kelalaian. 

Subhanaallaah.

Allahu a'lam.

Sungguh disadur dari:

#FenomenaNyata~*Ambil baiknya buang buruknya*~



https://www.facebook.com/nasihat.untuk.muslimah/posts/814933015190596?stream_ref=1

الصلاة (5)

سُنَنُ الصَّلَاةِ :
Sunah-sunah Shalat :

وَمِنْ سُنَنِهَا :
Di antaranya :

الْاِسْتِفْتَاحُ
membaca do'a istiftah

وَالتَّأْميْنُ
membaca amin

وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ بَعْدَ قِرَاءَةِ الْفَاطِحَةِ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ
membaca ayat al-Qur'an yang mudah setelah surat al-Fathihah dalam shalat shubuh

وَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَوَلَيَيْنِ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ
dan pada dua raka'at pertama dalam shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan isya

وَالْجَهْرُ فِي جَهْرِيَّةِ
menyaringkan bacaan dalam shalat jahr

وَالسِّرُّ فِي سِرِّيَّةِ
tidak menyaringkan bacaan dalam shalat sirr

وَمَا زَادَ عَلَى الْمَرَّةِ فِي تَسْبِيْحِ الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ
dan dalam membaca tasbih rukuk dan sujud yang lebih dari sekali

وَرَفَعُ الْيَدَيْنِ فِي مَوَاضِعِهِ
mengangkat tangan pada tempatnya

وَوَضَعُ الْيَمِيْنِ عَلَى الشِّمَالِ فِي الْقِيَامِ
meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri saat berdiri

وَالصَّلَاةِ أِلَى سُتْرَةٍ قَاىِٔمَةٍ كَعَمُوْدٍ أَوْ صَخْرَةٍ وَنَحُوْهٍ
shalat menghadap sutrah (pembatas) yang tegak seperti tiang, batu besar, dan sebagainya




WALLAHU A'LAM

dari kitab ما لا يسع المسلم جهله
https://www.dropbox.com/s/ineimox36is87yn/almoslim.pdf

disalin dari foto di grup Ma'had Udrussunnah #1 (akhwat) dengan sedikit perubahan

الصلاة (4)

أَرْكَانُ الصَّلَاةِ
Rukun Shalat

وَأَمَّا أَرْكَانُ الصَّلَاةِ فَهِيَ:
Rukun-rukun shalat ialah :

 الْقِيَامُ فِي الْفَرْضِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهِ
Berdiri dalam pelaksanaan shalat fardhu bagi yang mampu

وَتَكْبِيْرَةُ الْإِحْرَامِ
takbiratul ihram

وَقِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ
membaca surat al-Fatihah

وَالرُّكُوْعُ
ruku'

وَالْاِعْتِدَالُ مِنْهُ
bangkit dari ruku'

وَالسُّجُوْدُ
sujud

وَالْاِعْتِدَالُ مِنْهُ
bangkit dari sujud

وَالْجُلُوْسُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ
duduk antara dua sujud

وَالطُّمَأْنِيْنَةُ
thuma'ninah

وَالتَّشَهُّدُ الْأَخِيْرُ
tasyahud akhir

وَالْجُلُوْسُ لَهُ
duduk untuk tasyahud

وَالتَّسْلِيْمُ
mengucapkan salam

وَالتَّرْتِيْبُ بَيْنَ هٰذِهِ الْأَرْكَانِ
tertib (melakukan rukun-rukun tersebut secara urut)

وَاخْتِلَفَ فِي الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِييِّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيِ التَّشَهُّدِ الْأَخِيْر :
adapun tentang membaca shalawat kepada Nabi shalallahu 'alayhi wasallam pada tasyahud akhir ada perbedaan pendapat

فَقِيْلَ إِنَّهَا مِنَ الْأَرْكَانِ وَقِيْلَ إِنَّهَا مِنَ السُّنَنِ
ada yang mengatakan termasuk rukun dan ada pula yang mengatakan sunnah



WALLAHU A'LAM

dari kitab ما لا يسع المسلم جهله
https://www.dropbox.com/s/ineimox36is87yn/almoslim.pdf

disalin dari foto di grup Ma'had Udrussunnah #1 (akhwat) dengan sedikit perubahan

الصلاة (3)

شُرُوْطُ الصَّلَاةِ
syarat-syarat shalat

وَيُشْتَرَطُ لِوُجُوْبِهَا :
disyaratkan untuk wajibnya shalat adalah :

الْإِسْلَامُ وَالْبُلُوْغُ وَالْعَقْلُ وَدُخُوْلُ الْوَقْتِ
Islam, baligh, berakal dan masuk waktu shalat

وَلِصِحَّتِهَا :
adapun syarat sahnya adalah :

النِّيَّةُ وَالطَّهَارَةُ مِنَ الْحَدَثِ وَ الْخَبَثِ
niat, suci dari hadats dan najis

وَسَتْرُ الْعَوْرَةِ
menutup aurat

وَاسْتِقْبَالُ الْقِبْلَةِ
dan menghadap kiblat



WALLAHU A'LAM

dari kitab ما لا يسع المسلم جهله
https://www.dropbox.com/s/ineimox36is87yn/almoslim.pdf

disalin dari foto di grup Ma'had Udrussunnah #1 (akhwat)

الصلاة (2)

الصَّلَاةُ عُمُوْدُ فُسْطَاطِ الْإِسْلَامِ
shalat adalah tiang bangunan Islam

وَنُؤْمِنُ بِأَنَّ  الصَّلَاةَ عُمُوْدُ فُسْطَاطِ الْإِسْلَامِ
Kita beriman bahwa shalat adalah tiang bangunan Islam

وَثَانِي أَرْكَانِهِ بَعْدَ الشَّهَادَتَيْنِ
dan rukun Islam kedua setelah syahadatain

وَأَنَّ اللهَ قَدِ افْتَرَضَهَا عَلَى عِبَادِهِ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ
dan bahwa Allah telah mewajibkan para hambaNya lima waktu shalat dalam sehari semalam

فَمَنْ أَدَّاهَا عَلَى وَجْهِهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَنَجَاةً وَبرْهَانً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
maka barangsiapa yang melaksanakannya sesuai dengan caranya, maka shalat itu baginya adalah cahaya, keselamatan dan petunjuk pada hari kiamat

وَمَنْ تَرَكَهَا جُحُوْدًا فَقَدْ كَفَرَ بِالْإِجْمَاعِ
dan barangsiapa yang meninggalkannya karena pengingkaran, maka dia kafir berdasarkan ijma'

وَمَنْ تَرَكَهَا تَهَاوُنًا فَتَكْفِيْرُهُ الْكُفْرَ الْأَكْبَرَ مَوْضِعُ اجْتِهَادٍ وَالصَّحِيطحُ تَكفِيْرُهُ
dan barangsiapa yang meninggalkannya karena meremehkan, maka menganggapnya kufur akbar adalah objek perkara ijtihad, namun yang benar adalah menganggapnya kafir


WALLAHU A'LAM

dari kitab ما لا يسع المسلم جهله
https://www.dropbox.com/s/ineimox36is87yn/almoslim.pdf

disalin dari foto di grup Ma'had Udrussunnah #1 (akhwat)

الصلاة (1)

الطُّهوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ
thaharah (bersuci) adalah separuh keimanan

وَ نُؤْمِنُ بِأَنَّ الطُّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ
dan kita beriman bahwa bersuci adalah separuh keimanan

وَ أَنَّ اللهَ لَا يُقْبَلُ صَلَاةً بِغَيْرٍ طُهُوْرٍ
bahwa Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci

وَ أَنَّ الطَّهَارَةَ مِنَ الْحَدَثِ الْأَصْغَارِ تَكُوْنُ بِالْوُضُوْءِ
dan bahwa bersuci dari hadats kecil adalah dengan wudhu

وَ مِنَ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ بِالْإِغْتِسَالِ
sedangkan dari hadats besar dengan mandi

وَ عِنْدَ فَقَدِ الْمَاءِ حَقِيْقَةً أَوْ حُكْمَنْ يَجْزِىُٔ التَّيَمُّمُ
sedangkan ketika tidak ada air secara hakikat atau hukum, maka tayamum sudah mencukupi


WALLAHU A'LAM

dari kitab ما لا يسع المسلم جهله
https://www.dropbox.com/s/ineimox36is87yn/almoslim.pdf

disalin dari foto di grup Ma'had Udrussunnah #1 (akhwat)

Minggu, 19 Januari 2014

Belajar Berumah Tangga

Sudah 2 minggu sejak rekaman ceramah ustadz armen lc rahimahullaahu diputar di radio rodja. Kali ini bahasannya tentang bagaimana membentuk keluarga islami yang ideal (kurang lebihnya begitu). Ada rasa lucu, cemburu, gembira bahkan kesedihan yang bercampur aduk menjadi satu ketika mendengar kajiannya dengan cermat. Saya mendengarnya sambil tersenyum dan sambil mengeluarkan air mata, berharap suami saya mendengarnya juga (yang saat itu sedang tertidur karena kelelahan sepulang dari kerja). Sempat juga ingin saya matikan radionya takut tak sanggup mendengarnya, tapi hati penasaran mendengar kelanjutannya. Akhirnya, tuntas juga ceramah itu saya dengarkan hingga akhirnya.

Saat itu, Ustadz Armen rahimahullah banyak menjelaskan pentingnya peran suami dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Bahwa sikap suami sangat penting dalam membentuk ketaatan istri, bila sang suami kurang memberikan perhatian kepada istri, maka timbal baliknya menjadikan sang istri enggan mentaati sang suami. Kebanyakan suami (yang lebih didominasi akal) kurang sensitif terhadap perasaan istri, bila istri sedikit manja dan ingin diperhatikan, maka kebanyakan suami menganggap hal itu sebagai suatu hal yang sepele dan tak penting untuk ditanggapi. Mungkin inilah sebabnya ustadz armen menitikberatkan ceramahnya pada peran suami dalam rumah tangga.

Beliau juga menjelaskan bahwa seorang suami haruslah penuh kasih sayang kepada istri dan anak-anak. Tidak perhitungan kerja, selalu membantu pekerjaan istri, tidak bakhil dalam hal keuangan karena sebaik-baik shadaqoh adalah kepada istrinya, senang memberi hadiah dan kejutan kepada istri, sering berjalan-jalan berdua dengan istri sambil bergandeng tangan, sering memberikan pujian kepada istri, penuh kasih sayang, memanggil dengan panggilan kesayangannya, dll. Tapi intinya adalah, suami-istri harus saling memahami karakter pasangannya, dan menyesuaikan diri dengannya, hingga tercipta saling pengertian dalam mengarungi mahligai rumah tangga.

Bagi saya, untuk menjadikan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah memang dibutuhkan banyak pengertian dan toleransi kedua belah pihak. Pada dasarnya, pernikahan adalah penyatuan dua pribadi yang berbeda, dua karakter yang berbeda dengan latar belakang kehidupan yang berbeda pula. Dibutuhkan banyak sekali kesabaran dan kelapangdadaan untuk membuat dua pribadi ini bisa saling beriringan dan sehati-sepikiran dalam semua hal. Mencintai kekurangan dan kelebihan pasangan adalah lebih utama, sebagaimana pasangan kita mencintai kekurangan dan kelebihan kita.

Banyak proses yang harus dilewati untuk membentuk keluarga yang bahagia. Tidak seperti makan sambel, ketika dimakan langsung terasa pedasnya. Proses itu kadang teramat panjang hingga puluhan tahun, dan bukan kasus yang jarang bila sebuah keluarga masih sering terjadi cekcok besar meskipun sudah lebih 20 tahun berumah tangga. Kadangkala proses pembentukan itu juga bisa terjadi begitu cepat, dan tanpa terasa, sebuah pasangan layaknya kacang dengan kulitnya, selalu bersama dan sepikiran dalam berbagai hal. Kalaupun ada perseteruan hanya dalam hal-hal sepele yang bisa hilang dalam hitungan jam.

Kunci pernikahan yang bahagia, menurut saya, bahwa setiap pribadi baiknya tidak banyak menuntut dari pasangannya hal-hal yang diluar kemampuan mereka. Karena tuntutan-tuntutan yang menumpuk dalam hati bisa menjadi bumerang yang menusuk punggung kebahagiaan keluarga. Rasa tidak puas, impian dan angan-angan berlebihan tentang pasangan sendiri menimbulkan konflik batin dan menjadikan diri enggan melihat kebaikan-kebaikan pasangan. Kadang-kadang timbul prasangka buruk, bahwa barangkali pasangan kita tidak sebaik sangkaan kita pada awal pernikahan, lalu timbul sedikit penyesalan karena memilih mereka menjadi pasangan kita, siapa tahu tadinya kita bisa mendapatkan pasangan yang lebih baik.

Biasanya tuntutan-tuntutan ini timbul lantaran seringnya membandingkan pasangan dengan orang lain. Seperti sebuah istilah, rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput di halaman rumah sendiri. Pasangan orang lain terlihat lebih dari pasangan sendiri. Dan bila perbandingan-perbandingan ini sudah mulai terjadi, waspadailah kehancuran rumah tangga yang sebentar lagi akan menjamah keluarga kita, karena perbandingan ini-lah yang menimbulkan tuntutan kesempurnaan pasangan dan menghancurkan pondasi kebahagiaan yang kita bina selama bertahun-tahun.

Dan sebenarnya kebahagiaan dalam rumah tangga terletak pada seberapa besar kita meminimalisir keegoisan diri. Belajar memperhatikan dan mendahulukan kepentingan orang lain (seperti suami dan anak-anak). Belajar mengatur prioritas dan memaksimalkan peran kita sebagai seseorang yang dibutuhkan orang lain. Mampu memanajemen segala hal kecil yang seringkali tanpa disadari sangat bermanfaat untuk hal besar ke depan. Jika kita tak sanggup menjadi orang yang penuh kebaikan dalam keluarga kita, setidaknya jangan menonjolkan banyak kekurangan di mata mereka.

WAHAI CALON SUAMIKU

WAHAI CALON SUAMIKU

ketahuilah…
sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah. [1]
dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji Alloh bagi orang yang menikah itu benar adanya.

tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?! [2]
tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?! [3]
dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?! [4]
dan bila semasa hidup dia taat kepada Alloh dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?! [5]
duhai, calon suamiku…
tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji Alloh yang satu ini.
karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita. [6]
dan hanya kepada Alloh aku berharap perlindunganNya dan petunjukNya di manapun aku berada.

wahai calon suamiku…
telah ditakdirkan Alloh bahwa akhirnya engkau memilihku.
semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji Alloh itu…

namun, wahai calon suamiku,
aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu.
maka mengertilah bahwa setelah kita menikah nanti akan banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui
insya Alloh, akan kujaga apa yang harus kujaga darimu,
dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku. [7]

bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku
maka bersabarlah, calon suamiku…
karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, Alloh menjadikan kebaikan padanya. [8]
temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku,
bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?! [9]

tetapi, wahai calon suamiku…
bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku,
maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku. [10]
namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu. [11]

janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah [12]
tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca [13].
ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya,
dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya. [14]

dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi.
sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari,
dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi… [15]

jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu [16], hartamu yang paling berharga [17]…

-Mutiara-

*Footnote
1.     Hadits Riwayat Al-Hakim, artinya: Barangsiapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.
2.     Hadits Riwayat Muslim, artinya: dan kalian jima’ dengan isteri pun sedekah. Bukankah bila syahwat disalurkan pada tempat yang haram maka akan mendapatkan dosa? Maka demikian pula bila disalurkan pada tempat yang halal, maka akan mendapatkan pahala.
3.     Riwayat Maisarah, artinya: Sungguh, ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan keduanya dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (meremas-remasnya), berguguranlah dosa-dosa keduanya dari sela-sela jari-jemari.
4.     Hadits Riwayat Ibnu Majah, artinya: Siapapun wanita yang meninggal dunia sedang suaminya meridhainya maka dia akan masuk surga.
5.     Hadits Riwayat Ath Thabrani, artinya: jika seorang wanita mengerjakan shalat  5 waktu, berpuasa satu bulan penuh (Ramadhan), dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu surga manapun yang dia kehendaki.
6.     Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Telah diperlihatkan api naar kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita.
7.     (a) Hadits Ibnu Abi Syaibah, artinya: Di antara manusia yang paling rendah derajatnya di sisi Allah padahari kiamat adalah seorang suami yang jima’ dengan isterinya lalu menyebarkan rahasianya. (b) Hadits At Tirmidzi, artinya: dan hak kalian (suami) atas mereka (isteri) adalah mereka tidak mengajak orang yang kalian benci untuk mendatangi tempat tidur kalian serta tidak mengizinkan orang yang kalian benci memasuki rumah kalian
8.     An Nisa’: 19, artinya: Dan bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
9.     Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Seorang wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunanannya,, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.
10.  An Nisa’: 34, artinya: Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi isteri), maka nasehatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
11.  (a) Al-Hujurat: 10, artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (b) Hadits Riwayat: artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit.
12.  Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Bersikap baiklah terhadap wanita. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patah.
13.  Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Wahai Anjasyah, perlahanlah, sebab bawaanmu adalah gelas-gelas kaca.
14.  (a) Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah, artinya: sebaik2 kalian adalah yang baik kepada keluarganya. (b) Hadits Riwayat Imam Hakim: artinya: sebaik-baik kalian adalah yang baik kepada isterinya
15.  Hadits Riwayat Ahmad, artinya: Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang paling berharga? Yaitu wanita sholihah yang suaminya menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.
16.  Hadits Riwayat Muslim, artinya: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah.
17.  Lihat No. 15

https://www.facebook.com/notes/rian-permana/wahai-calon-suamiku/495791133301

Mengenal Fisika Komputasi

dengan menggunakan komputer, kita bisa menghitung suatu sistem fisis yang mendekati kenyataan – Dr. Rizal Kurniadi
Fisika bukan hanya melulu berurusan dengan rumus. Bukan hanya dengan perhitungan yang rumit dan terkadang membuat anak-anak SMA merasa kesulitan mempelajari Fisika. Fisika semestinya dipandang sebagai suatu ide tentang suatu kejadian fisis sehari-hari yang kita alami setiap hari, dan bukan ribetnya rumus dan perhitungannya.
Fisika memiliki suatu cabang keilmuan (bisa dikatakan demikian) yang memanfaatkan suatu tools yang dapat dimanfaatkan untuk membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Tools itu adalah komputer dan cabang dari Fisika itu adalah Fisika Komputasi.
Komputer dapat dipandang kini bukan hanya untuk mengolah data praktikum atau membuat dokumen ilmiah, namun bisa digunakan untuk menghitung suatu perhitungan yang rumit, yang sulit (bahkan mustahil) diselesaikan dengan tangan (secara analitik).
Komputer dapat melakukan perhitungan dengan lebih cepat dibandingkan manusia. Secepat-cepatnya manusia menghitung, komputer akan selalu lebih cepat. Dengan demikian, para fisikawan dapat lebih berkonsentrasi pada konsep dan ide yang lebih besar dan menyerahkan perhitungan kepada komputer.
Contoh konkrit : Projectile Motion (Gerak Parabola) -
Model 1 : dengan Kinematika SMU
Salah satu contoh bagaimana Fisika Komputasi dapat memecahkan suatu permasalahan fisis yang mendekati kenyataan yang saya ambil di post adalah kasus gerak parabola. Contoh ini dimuat di blog post Wolfram oleh Jon McLonne (dengan beberapa perubahan pada konstanta gravitasi agar lebih mirip seperti diajarkan di sekolah).
Kasusnya adalah sebagai berikut
Senjata perang dunia kedua yang bernama Gustav Gun ditembakan dengan kecepatan awal 820 m/s dengan sudut sebesar 45 derajat terhadap bidang horizontal. Berapa jarak yang ditempuh oleh peluru senjata tersebut ?
Soal di atas merupakan soal yang amat sangat biasa yang dikerjakan oleh siswa SMA pada bab kinematika, yakni gerak parabola. Cara pengerjaannya sangat mudah, dapat dilihat di bawah ini
Pengerjaan dengan cara kinematika SMU
Terlihat pada pengerjaan di atas, kita memperoleh hasil sebesar 67,236.8 m. Lintasan dari hasil di atas dapat dilihat di bawah ini (dengan sumbu-x adalah sumbu horizontal dan sumbu y adalah sumbu vertikal):
lintasan peluru dengan kinematika SMU
Data Gustav Gun
Model di atas tidaklah menggambarkan suatu keadaan fisis yang nyata. Apabila kita lihat data Gustav Gun yang sebenarnya (dapat dilihat pada link wikipedia) bahwa jarak maksimum (maksimum range) dari senjata ini adalah 38,000 – 38,000 m. Artinya meleset hampir 29 Km dari hasil dengan kinematika SMU di atas.
data Gustav Gun, terlihat maksimum range dari senjata ini adalah sekitar 38,000 - 48,000 m
Maka, model dan perhitungan yang dikerjakan dengan kinematika SMU sangatlah oversimply(penyederhanaan yang terlalu sederhana) dan sangat tidak masuk akal.
Lalu, bagaimana kita meningkatkan model ini?
Model II : Efek gesekan udara 
Kita dapat membuat model di atas mendekati kenyataan dengan menambahkan efek/pengaruh darigesekan udara yang diformulasikan :
dimana rho adalah rapat massa udara, v kecepatan objek (dalam hal ini peluru) relatif terhadap udara, cd adalah koefisien gesek dan A adalah luas area objek yang terkena udara.
Apabila kita masukan gaya ini ke dalam persamaan differensial orde dua Newton lalu dihitung dengan menggunakan komputer (dengan program Mathematica), maka jarak terjauh yang mampu ditempuh oleh peluru Gustav Gun adalah sekitar 37,000 m.
Berikut lintasan dari model ini dibandingkan dengan model sebelumnya:
Perbandingan lintasan dengan hambatan udara dan kinematika biasa
Model ini sudah lumayan mendekati kenyataan, bukan ?
Model III : Efek ketinggian
Model di atas, masih mengenyampingkan efek dari perubahan rapat massa udara yang berubah terhadap ketinggian (pada model di atas, rapat massa udara dianggap bernilai konstan). Di mana rapat massa udara akan turun secara signifikan seiring dengan bertambah tingginya peluru tersebut.
Perhitungan efek ini melibatkan perhitungan yang sangat sulit apabila diselesaikan secara analitik, kembali kita gunakan komputer untuk menghitung.
Setelah dihitung (perhitungan detail dapat dilihat pada sumber), diperoleh hasil 48,000 Km. Sesuai dengan data Gustav Gun yang sebenarnya.
Gambar di bawah ini memperlihatkan perbedaan tiga buah model lintasan peluru:
Perbandingan tiga model : model kinematika biasa, model gesekan udara dan model gesekan udara disertai perubahan rapat massa udara
Sangat jauh berbeda, bukan? Perbedaanya hingga skala ribuan meter, dan tentunya lebih mendekati kenyataan.
Model IV : Efek angin bertiup dengan kecepatan 5 m/s
Model di atas masih bisa kita buat semakin mendekati kenyataan dengan menambahkan efek angin yang bertiup, misalkan sebesar 5 m/s (model nomor II masih berupa gesekan dengan udara yang tidak bertiup). Apakah perbedaannya cukup jauh? Lihat saja di perbedaan titik jatuhnya peluru dengan model sebelumnya (yang sebetulnya sudah cukup baik)
Perbedaan titik jatuh akibat efek angin bertiup sebesar 5 m/s
Perbedaannya cukup jauh, bukan ? sebesar kira-kira 300m.
Masih adakah efek yang lain?
Sebetulnya model di atas masih kurang banyak aspek nyata. Misalnya efek kelembapan udara, suhu udara, efek variasi nilai grafitasi dan kita masih menghitung dalam 2 dimensi, bukan ?
Aspek-aspek ini masih harus dipikirkan dalam hal yang lebih konseptual. Hal-hal konseptual tersebut akan lebih mendapat perhatian lebih karena perhitungan yang rumit dapat dikerjakan oleh komputer.
Itulah kerennya Fisika Komputasi, kita bisa mengalokasikan waktu dan tenaga untuk memikirkan ide dari fisika itu sendiri, ketimbang beribet ria dengan perhitungan matematikanya.
Semoga tulisan ini dapat memberi inspirasi mereka yang takut pada perhitungan rumus fisika, bagi mereka yang hobi menggunakan komputer atau yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai fisika.
Fisika bukan hanya sekedar menghitung, fisika lebih dari sekedar menghitung

http://chrisphdlife.wordpress.com/2012/01/28/mengenal-fisika-komputasi/

Belajar Bahasa Arab itu Menyenangkan

bismillah,

Tetiba inget satu sesi pelajaran bahasa Arab dengan kitab durusul lughah jilid 2 kalo gak salah. Di tempat biasa (Masjid al-Furqon) pagi itu kami mulai lagi belajar Bahasa Arab setelah liburan -kalo ga salah-. Semoga Allah senantiasa mengistiqomahkan kami untuk terus semangat menimba 'ilmu din.

Satu saat sang Ustadz mengetes hafalan mufrodat kami. Terus terus terus, muncullah kata كوب lantas sang ustadz bertanya apa arti كوب ? murid yang menulisnya pun menjawab "gelas". apa bedanya dengan كأس ?

Singkat cerita, sang Ustadz memberikan potongan dua ayat dalam surat al Insan ayat 15 dan 17 ini:

وأكواب كانت قواريرا

ويسقون فيها كأس

kata أكواب yang merupakan jama' dari  كوب dan kata كأس. Dan baru taulah perbedaannya yakni  كوب adalah gelas yang kosong sedangkan  كأس adalah gelas yang ada isinya.



Lanjut setalah perbedaan dua kata itu, lagi lagi lagi kami terjebak dengan kalimat2 yang mirip2 pengucapannya. Jadi jadi, setalah itu kami disuruh menulis apa yang diucapkan Ustadz.

الدرس الخامس

dan banyak di antara kami yang salah tulis di الخامس . Tapi tapi tapi, justru ini yang bikin seru belajar bahasa Arab. hehe, kesalahan-kesalahan dalam kalimat2 yang mirip huruf atau lafazhnya justru memberi kesan dan menempel di otak kami yang salah in syaa Allah.

الخامس , القميص , الخميس

hehe. Namanya juga pemula, yah wajar lah salah2 banyak.. Yang penting ga ngulang kesalahan yang sama lagi nantinya.

Sebenernya yang الخميس (kamis) sama الخامس (kelima) itu maklum salah, karna cuma beda dikit banget. Tapi yang القميص itu agak jauh sih bedanya -tulisannya-. Tapi kalo diucapin dengan kurang benar maka bisa jadi mirip2 dengan الخميس . Tapi bisa jadi juga bukan karna pengucapan sang ustadz yang salah, tapi lebih tepat karna kami kurang menyimak dengan baik dan benar.

Terus terus terus. Ketika tulisan hasil menyimak kami dikumpulkan sang Ustadz berkomentar dengan beberapa tulisan kami yang dicoret karena salah di tengah kalimat. Contoh yang punyaku:

النوافذ

kutulis

فذ xxx النوا

karna ada salah tulis di tengah dan kucoret. Kata sang Ustadz, kalau yang baca ngerti bahasa Arab mungkin tau maksudnya, tapi kalau yang baru belajar bisa jadi salah mengartikan, النوا diartikan satu kalimat dan فذ diartikan satu kalimat lain.

Dan sebagai penutup tulisan ini, ada yang menarik lagi dari twit seorang penuntut 'ilmu yang masih lajang yang intinya :
"Ketika membaca خطبة (khuthbah) dengan kasroh maka berarti sudah saatnya tidur"

Semoga dengan tulisan sederhana dari aku yang juga masih belajar ini bisa memompa semangat teman2 yang membaca dalam belajar Bahasa Arab. Dan menyadari betapa menyenangkannya belajar Bahasa Arab.

wallahu a'lam

Sabtu, 11 Januari 2014

Pasutra Lah, Let's Duit Again

MATAN

Telah ceritakan padaku Facebook, telah berkata Pak Aviv Dharmawan, bahwa sebenarnya beliau tidak ceritakan padaku, tetapi akulah yang membaca statusnya, telah kabarkan padanya BBM, bahwa telah berkata Ustadz Naharuddin Syuhada padanya dengan ketikan jemari:

===============
Ada seorang teman menulis ϑί statusnya..

“Anak SάЧά Abdullah [11 tahun] insyaallah tahun ini hafal Al qur'an, dahulu Bapaknya umur segitu belum hafal Juz Amma”.

Ngiri ƍάќ sih? mau ngiri atau gak itu tergantung visi ϑαπ pandangan hidup setiap orang.. Tp bukan itu yang ingin SάЧά bahas..

Yang bikin tambah ngiri.. Di akhir status nya dia tulis.. “Jazakillahu khairon Istriku tercinta”. Ternyata yang membuat anaknya hafal Al qur'an adalah istrinya, subhanallah.."
===============

SYARH/PENJELASAN

Ini adalah perkara yang layak diirikan. Anda layak iri pada anak tersebut. Usianya 11 tahun namun sudah banyak hafal al-Qur'an, bahkan hampir seluruhnya.
Sedangkan Anda sudah berumur 427,6. Jauh sekali. Dan ketika dikatakan 'dahulu Bapaknya umur segitu belum hafal Juz Amma', bisa jadi mencerminkan Anda banget; disebabkan kala seusianya, justru yang terhafal adalah 'Derita', 'Syahdu', 'Teluk Bayur', 'Kisah Kasih di Sekolah' dan 'Hati yang Luka'.

Ada 3 titik yang mau saya pusatkan:

[1] Punya istri yang bisa membuat anaknya hafal al-Qur'an, meski beberapa surat, adalah sesuatu banget. Kalau bukan sesuatu banget, berarti seseorang banget. Tidak kebayang deh kalau nanti istri mahir cari duit, tetapi memintarkan anak agamanya tidak bisa.

Fungsinya jadi pencari duit, bukan pencari pahala. Apalagi mudi-mudi jaman sekarang, yang keliatannya teduh pun belum tentu bisa (baca: belum tentu mau) memintarkan anaknya dalam perkara agama. Lha ya wong kehidupannya -meski teduh- isinya cuma online di WA, broadcast di BB, atau lainnya, sebagai pengganti hanging out di Mall, kongkow bareng akhwat-akhwat ga telanjang tapi berpakaian dan seterusnya.

Ada kesamaan: tetep ngoceh, cuap-cuap, dan seterusnya. Yang kadang sekali tersinggung karena gesekan, sakit hatinya sampai dibawa hingga dikubur pun tetap dan mungkin hingga Akherat ga terima.

[2] Istri yang bisa membuat anaknya hafal al-Qur'an melebihi hafalan dirinya sendiri, tentu lebih kudu konsentrasi di rumah mengasuh anaknya. Kalau suaminya kerja pagi, istrinya yang anter anak ke sekolahan, bukan pembantu. Kalau anaknya di rumah, ya ajari ini itu yang baik-baik. Jadikan mahir baca al-Qur'an. Bukan malah begini:

Anak mendorong pintu, "Aku pulaaaang!"
Pembantu: "Eeeh, si Tole sudah pulang to?"
"Iya, Mbak."
"Tadi gimana sekolahnya?"
"Wah, alhamdulillah lancar banget." (Cerita panjang)
"Nanti sore belajar baca al-Qur'an sama Mbak yaa."
(Sementara ibu kandungnya sedang ngantor. Sibuk bekerja bersama laki-laki.)

Fungsi istri/wanita: Mencari duit, bekerja sama dengan para lelaki dan wanita, pulang pergi, pokoknya harus kita kuras keringatnya! (berkata ini sambil tertawa tidak bagus)

Gambaran di atas tidak mesti lho, ya!

[3] Coba lihat suami yang diceritakan mengungkapkan terima kasih dan rasa syukur pada istrinya. Ini adalah titik penting. Suami itu lelaki. Lelaki itu egois. Jasa sedikit tapi ketika anaknya berprestasi -berkat usaha dan didikan istrinya capek-capek saban hari- yang bangga ya bapaknya, yang cerita ya bapaknya, sambil berkata: "Ini baru anak saya."

Padahal banyak loch bapak-bapak yang masa bodoh dengan kualitas anaknya. Lalu istrinya lah yang setia mendidiknya. Dalam perjalanan, boro-boro bapaknya perhatian. Namun, ketika anaknya juara 1, masuk TV, masuk berita, langsung bilang: "Waaah, itu tuh anak gue!" Istrinya dibiarkan manyun sambil hatinya berdesis, 'Padahal seharian ente ngopi sambil ngasih makan ayam doang, Bang!'

Disasternya, zaman sekarang perempuan muda banyak sekali. Lebih disasternya, kebanyakan mereka sudah mulai terkikis karakter keibuannya yang sudah dimodalkan secara alamiah. Lebih ngerinya jika kelak mayoritas wanita muda memilih menjadi wanita karir sedangkan mayoritas pria muda memilih yang enak-enak saja.

Sudah bibitnya banyak sekarang.

Lihat saja kekinian di kampus-kampus umumnya, wanita justru terkesan lebih aktif dibanding perempuan. Ada yang lebih aktif baca, ikut seminar, organisasi, kursus, semua demi masa depan. Laki-lakinya?

Seperti mahasiswa era 90-an, motor boro-boro punya, bisa ngendarain aja belum. Untuk menyelesaikan skripsi, ya normalnya pakai mesin tik. Referensi cari di perpustakaan bener-bener.

Tidak seperti mahasiswa era saya, motor sudah punya, bisa kemana-mana tapi malesnya banget-banget. Skripsi kendor, padahal referensi sudah tersedia secara alamiah dunia di mana-mana. Tetapi karena sedari awal sudah 'nawaitu' untuk copas sana copas sini saja, jadi lembek dah.

Lihat saja ke depannya nanti. Setelah perempuan mendominasi secara kuantitas di masa sekarang, kelak mereka akan mendominasi secara kualitas.

(Berkaca pada siswa-siswa laki-laki sekolahan sekarang, calon 'yang dipimpin' -bukan calon pemimpin- masa depan)

Jika lelaki sudah dimodali ego secara alamiah, kemudian ditambah 'malas' dan 'bodoh', maka sudahlah. Kalah.


via Hasan Al-jaizy

https://www.facebook.com/nasihat.untuk.muslimah/posts/806052266078671