Jumat, 06 September 2013

PENGAKUAN SEORANG SUAMI KEPADA ISTRINYA



Aku rasa istriku adalah karunia terindah yang Allah berikan kepadaku.

Saat di rumah, ia selalu berusaha memanjakanku.

Kebutuhankupun selalu ia penuhi sebelum dirinya.

Saat aku pergi meninggalkan rumah, tak ada gelisah atas anak-anak dan hartaku.

Aku percaya, dia tidak akan menelantarkan mereka.
Aku yakin dia akan menjaga kehormatan diri dan keluarganya.

Saat aku di tempat kerja bahkan saat aku di luar kota, seringkali dia menelpon menanyakan keadaanku.

Saat aku sakit, ia menjadi begitu prihatin atas keadaanku.
Dan dengan panggilan sayang yang sering dia ucapkan, aku menjadi begitu bahagia.

Aku rasakan, bahwa kehadiranku di dunia ini, keberadaanku di tengah-tengah mereka menjadi semakin berharga.

Istriku juga akan sangat bahagia saat aneka masakan dan kue yang dibuatnya lahap kami nikmat.

Ia juga begitu senang saat dapat berbagi dengan para tetangga.
Ia selalu mendukung setiap kebaikan yang aku lakukan.

Ia pun tak pernah membebaniku dengan segala macam tuntutan yang sulit untuk aku penuhi.

Ia lebih tenang dan senang saat berkumpul bersama kami di dalam rumah daripada bekeliling di mall-mall atau tempat hiburan dan rekreasi.

Bahkan saat kami kesulitan keuangan, ia tidak jarang harus menjual perhiasan yang dia pakai secara diam-diam.

Menyadari segala kebaikan yang dipersembahkannya kepadaku, aku merasa sangat miskin kebaikan.

Aku merasa berhutang budi begitu banyak terhadapnya.

Sepertinya selama ini apa yang aku berikan sangat tidak sebanding dengan segenap kebaikan yang dia persembahkan.

Dan aku menjadi semakin terharu saat menawarkan sedikit kemewahan, tapi ia menolak, dan lebih memilih hidup apa adanya.

Saat aku memberi sesuatu yang membahagiakan, tak lupa ucapan terimakasih dan doa kebaikan mengalir di bibirnya.

Dia semakin memacu semangatku untuk mengimbangi semua kebaikannya dengan mempersembahkan kebahagiaan untuknya.

Anak-anakku begitu bahagia, saat berada di dekatnya.

Kami merasa begitu sedih dan kehilangan, saat ia marah karena sikap atau perkataan kami yang tak berkenan di hatinya.

Dan aku menjadi semakin terharu, saat dia mengatakan tak keberatan untuk mencarikannya istri kedua.

“Bagaimana mungkin aku membutuhkan wanita lain, kalau kamu adalah wanita terbaik yang aku miliki?”

Sejujurnya, ku akui, setelah Allah dan Rasul-Nya, ia adalah sumber kebahagiaan.

Tapi saat aku mengakui dengan sejujurnya, akan hatiku kepadanya, ia hanya tertawa, dan menganggapku hanya rayuan belaka.

Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah.

Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan kepadaku di dunia.

Diakhiri dengan suara parau nan mengharukan oleh Ustadz Abu Ahmad Zaenal Abidin, Lc. 

Dalam ceramah beliau yang berjudul Menjadi Bidadari Cantik Ala Islam.

Wahai saudariku para muslimah, para istri dan calon istri.
Terlepas, siapakah sang istri dan suami dalam ungkapan di atas.

Mari kita sedikit berkaca dan membuka mata.
Betapa dalamnya ungkapan syukur sang suami atas kehadiran istri shalihah di dalam kehidupannya.

Seorang istri yang senantiasa memperhatikan suami, menyiapkan kebutuhannya, membantu saat kesulitan, tak banyak menuntut hal yang memberatkan suami, senantiasa mendukung kebaikan yang dilakukan suaminya, menjaga harta dan kehormatannya dirinya…

Dan ini bukanlah cerita fiksi belaka

,,Ini adalah realita,,
Yang juga bisa kita wujudkan di rumah tangga kita, saat ini, atau suatu saat nanti… Insyaa Allah,

semoga Allah memudahkan.Dan ini bukanlah cerita fiksi belaka

,,Ini adalah realita,,

Yang juga bisa kita wujudkan di rumah tangga kita, saat ini, atau suatu saat nanti… Insyaa Allah,semoga Allah memudahkan.

Dan lihatlah, betapa inginnya sang istri untuk membahagiakan suaminya,
Hingga dengan kerelaan hati, ia bersedia untuk mencari madu baginya…

Dan lihatlah, betapa inginnya sang istri untuk membahagiakan suaminya,
Hingga dengan kerelaan hati, ia bersedia untuk mencari madu baginya…

Namun, tengoklah sang suami yang merasa cukup hanya dengan dirinya…
Karena keshalihan istrinya, mengalahkan rasa ingin untuk memadu istri dengan wanita lain…

Betapa hebatnya sang istri shalihah, dan betapa beruntungnya suami shalih yang bersanding dengannya
Hingga keshalihan sang istripun berbuah doa,

“Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah,
Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan kepadaku di dunia”

Jika engkau adalah seorang istri,
Maka janganlah engkau sia-siakan kesempatan ini
Surga yang Alllah janjikan ada di depan mata.

Berbekal kesabaran, ungkapan syukur, rasa terima kasih, dan senyuman yang Engkau layangan pada suamimu akan menjadi sumber kebahagiaan rumah tangga yang senatiasa dicari.

Wujudkanlah mimpimu untuk menjadi istri shalihah penyejuk pandangan mata, serta bidadari yang akan menemani suamimu di surga-Nya kelak.

Dan untuk engkau wahai para calon istri,

Bersabarlah,
Insya Allah kan ada saatnya
Engkau akan berpindah dari satu pintu surga ke pintu surga berikutnya.

Pintu surga yang kini nyata di hadapanmu lewat baktimu pada orangtua,
Dan pintu surga melalui suamimu kelak yang akan datang menjemputmu…

Cukuplah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi kabar gembira bagi kita, bahwa wanita mana saja yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya 
ridha terhadapnya, maka surga adalah balasan terindah baginya…



https://www.facebook.com/photo.php?fbid=659782904066792&set=a.301183753260044.76102.100001052658989&type=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar