Senin, 01 April 2013

NASIHAT UNTUK MAHASISWA: TIDAK PERLU BERBANGGA DENGAN GELAR SARJANA



Dalam setiap kesempatan selepas taklim bersama Al Ustadz Abu Usamah Yahya di masjid Pogung Raya dan Masjid Karanggayam Yogyakarta, Ustadz selalu mengingatkan kami para peserta kajian (yang notabene mayoritasnya adalah mahasiswa UGM dan UNY) untuk tidak melupakan belajar agama. Dimulai dari mempelajari bahasa Arab sampai benar-benar mahir, kitab-kitab dasar dalam hal Aqidah, ushul fiqih, fiqih, dan hadist.

Jangan sampai duduk di majelis-majelis ilmu agama menjadi terkalahkan dengan aktivitas kuliah. Disepelekan dan menjadi prioritas yang nomor sekian setelah kuliah. Karena yang akan dibanggakan di hadapan Allah adalah kefaqihan seseorang dalam hal agama serta baiknya amalan seseorang pun tergantung padanya. 

Tidaklah perlu untuk berbangga-bangga dengan gealr sarjana dari kampus. Bukankah gelar itu didapatkan dengan bercampur kemaksiatan? Setiap hari ikhtilath (bercampur baur laki-laki dan perempuan), tidak jujur saat ujian, dan kemungkaran-kemungkaran lainnya. Apa yang bisa dibanggakan dari gelar yang didapat dengan bergelimang kemaksiatan setiap hari?

Ustadz Abu Usamah Yahya sampai berkata:"(Saya bisa berkata seperti ini karena) Saya ini sarjana ekonomi. Saya dapatkan gelar itu dengan bermaksiat setiap hari. Dan jika sekarang ada orang yang mencantumkan gelar S.E di belakang nama saya, itu berarti penghinaan bagi saya. Karena itu adalah aib."

Bukan bermaksud menyuruh untuk keluar dari kampus (karena itu adalah amanah orang tua), hanya saja imbangilah aktivitas itu dengan rajin belajar agama. Setelah tuntas kuliah nanti sudah pandai bahasa Arab, paham akidah secara baik, dan ilmu-ilmu pokok yang lain. Dan setelah selesai bisa lanjut untuk duduk mengambil ilmu di tempat ulama di Arab Saudi, Yaman, atau selainnya.

Apa yang tidak mampu diraih seluruhnya, janganlah ditinggalkan sama sekali. Jika memang tidak bisa belajar intensif sebagaimana di pondok-pondok pesantren, rajinlah belajar agama sembari kuliah, semaksimal yang kita bisa. 

Wallaahu A'lam. 

Semoga kita terus diberi kemudahan oleh Allah untuk tetap istiqomah dalam mempelajari agama semaksimal yang kita bisa.



diambil dari:
https://www.facebook.com/FaidahTaklim/posts/479384532114756

Tidak ada komentar:

Posting Komentar